29 Agustus 2008

Panggung Kehidupan

Satu jam yang dihabiskan untuk mencari keindahan dan cinta,
sama nilainya dengan satu abad kejayaan,
yang diberikan oleh mereka yang lemah, dan ketakutan kepada yang kuat.

Selama satu jam itulah manusia mendapatkan kebenaran,
dan selama satu abad itulah,
kebenaran terlelap didalam pelukan mimpi buruk yang menggelisahkan.

Selama satu jam itu, jiwa menyaksikan sendiri hukum alam,
dan selama satu abad itu, jiwa memenjarakan dirinya dibelakang tirai hukum manusia,
dan diikat dengan rantai besi penindasan.

Selama satu jam itu, muncul lah gagasan atas nyanyian keindahan,
dan selama satu abad itu muncul lah kekuatan buta,
yang menghancurkan berhala kemunafikan.

Selama satu jam itu lahirlah khotbah kebersamaan,
dan selama satu abad itu hancurlah istana perceraian.

Selama satu jam itu turunlah wahyu kebebasan,
dan selama satu abad itu dilupakanlah kekuasaan,
kebesaran dan kemerdekaan.

Satu jam yang dihabiskan untuk meratapi dan menyesali keadilan yang dirampas
dari yang lemah, lebih berarti dari pada satu abad yang penuh dengan ketamakan,
serta perebutan kekuasaan.

Selama satu jam seperti itulah, hati dimurnikan oleh nyala api penderitaan,
dan diterangi oleh cahaya api cinta.
Dan selama satu abad seperti itulah, hasrat akan kebenaran,
dikubur dalam-dalam didasar bumi khayalan.

Inilah kehidupan,
yang dipotret dari panggung zaman demi zaman,
yang direkam langsung dari abad ke abad,
yang dihidupi dalam pengasingan tahun demi tahun,
yang dinyanyikan sebagai himne dari hari ke hari,
yang diagungkan tetapi hanya dalam satu jam,

tetapi bagi keabadian satu jam itu adalah sebuah permata..

Tidak ada komentar: