29 Agustus 2008

Its Just My Mind...

Tak kan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak
Dan, tak kan kutumpahkan air mata dan kesedihan
yang mengalir dari tiap bagian diriku
berubah menjadi gelak tawa

Kuingin diriku tetaplah setetes air mata dan seulas senyuman
Setetes air mata menyatukanku dengan mereka yang patah hati
Seulas senyuman menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam keberadaan

Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan
Ketimbang jika aku hidup menjemukan dan putus asa

Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada dikedalaman jiwaku
Lantaran telah kusaksikan mereka yang telah dipuaskan amat menyusahkan orang
Telah kudengar keluhan mereka dalam hasrat kerinduan
Dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis

Ketika malam tiba, bunga menguncupkan kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya
Tatkala pagi mengampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman menari

Kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan dan pengabulan
Setetes air mata dan Seulas senyuman

Air laut menguap dan menjelma menjadi segumpal mega
Awan mengapung diatas perbukitan dan lembah ngarai hinga berjumpa angin sepoi-basa
Jatuh bercucuran kepadang-padang bergabung bersama aliran sungai dan kembali
Ke laut, kerumahnya

Kehidupan awan gemawan itu adalah suatu perpisahan dan perjumpaan
Bagai setetes air mata dan seulas senyuman

Dan kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar
Bergerak didunia zat, melintasi bagai segumpal mega diatas pegunungan duka cita
Dan dataran kebahagiaan demi berjumpa lagi kematian kembali keasalnya
Menuju samudera cinta dan keindahan – ke Tuhan

Tidak ada komentar: